Wednesday 8 November 2017

Sinopsis The Greatest Marriage Episode 10 Part 2


Ternyata yang membuka pintu adalah ibu Ki Young. Ibu Ki Young bertanya Tae Yeon siapa, dia menjawab kalau dia seorang reporter. Ibu Ki Young langsung menutup pintu. Myung Yi terbangun dan menelpon Tae Yeon tapi tidak diangkat. Padahal Myung Yi sudah menyiapkan makan malam yang banyak untuk Tae Yeon.

Diluar apartemen, Tae Yeon terus menunggu Ki Young keluar sambil melihat - lihat lewat pagar apartemen. Tae Yeon menelpon Joon Young hyung yang sedang bersama Yeon Hee, dia ingin mengajak Joon Young minum - minum karena dia ingin mati. Lalu dia mematikan teleponnya.

"Itu tadi Park Tae Yeon ?" tanya Yeon Hee.
"Iya, dia bilang dia ingin mati." jawab Joon Hyung. Lalu Yeon Hee kembali bertanya kenapa Tae Yeon menikah.
"Apa salahnya Tae Yeon menikah?"tanya Ki Young balik.
"Tidak... Bukan apa-apa."

Tiba - tiba Yeon Hee oleng karena menggendong Ara di punggungnya. Kau baik - baik saja tanya Joon Young. 
"Tidak apa -apa. Aku sulit menggendong Ara saat dia kembali dan aku kembali bekerja. Aku selalu meninggalkan dia selama beberapa hari, setiap kali aku ada syuting dipinggiran kota. Aku merasa begitu bersalah dan sangat terluka melakukan itu padanya. Berkat kau, aku bisa menjadi seorang ibu yang baik untuknya hari ini, dan aku begitu bahagia.Terima Kasih" Ucap Yeon Hee
 "Itu membuatku sangat bahagia mengetahui bahwa kau bahagia, Yeon Hee"
"Kau selalu memanggilku Penyiar Na. Kenapa tiba-tiba hanya memanggil namaku?"tanya Yeon Hee sambil tersenyum.
Aku boleh menciummu tanya Joon Young. Sesaat Yeon Hee ragu tapi Joon Young langsung maju dan mencium Yeon Hee.

Dirumah Tae Yeon, Sun Nyeo ditelepon polisi bahwasanya pelaku tabrak lari sudah ditangkap tapi pelakunya menuliskan nama Sun Nyeo sebagai walinya. Haa.. Sun Nye terkejut.
"Apa kau kenal Pak Pedro?" tanya pak polisi.
"Tidak. Kenapa dia menuliskan namaku sebagai walinya?" tanya Sun Nyeo balik.
"Bagaimanapun, apakah kau adalah saksi mata atau wali, kau perlu datang ke kantor polisi sekarang."Ucap pak polisi.
"Baiklah."

Distudio, Jo Eun Cha sedang membawakan acara berita jam 9 yang dipantau langsung oleh presdir. Presdir memuji kinerja Eun Cha dan Eun Cha mengucapkan terima kasih dengan senang. Tidak lama kemudian, pak polisi menelpon Eun Cha dan menanyakkan dia sebagai korban tabrak lari dan bilang kalau pelakunya sudah ditangkap. Pak polisi menyuruh Eun Cha untuk segera datang kekantor polisi.

Jo Eun Cha pergi kekantor polisi dan langsung mengkonfrontasi pelaku tapi pak polisi langsung mencegahnya. 
Eun Cha bertanya pada Pedro kalau dia kena jebak juga. Begitulah tipe wanita Park Sun Nyeo. Dia seorang penyihir yang bisa menghancurkan seluruh hidup seorang pria. Lalu Eun Cha beralih ke pak polisi dan mengatakan kalau Sun Nyeo sudah tidak waras, dia benar - benar psycho menyedihkan! Psycho!

"Psycho menyedihkan?"kata Sun Nyeo yang baru datang. Eun Cha langsung terkejut takut. Kau yang lebih dulu menginjak - injakku kata Sun Nyeo. 
"Kapan aku begitu?"tanya Eun Cha
"Bagaimana para pria tidak menyadari bahwa mereka menyakiti dan menginjak - injak wanita? Ada alasannya jika kau diserang seseorang. Kau masih tidak tahu itu?"
"Kau hampir  40 tahun dan kau meratap bahwa kau tidak pernah tidur dengan seorang pria! Satu - satunya kejahatanku adalah tidur denganmu. Bukankah seharusnya aku mendapat penghargaan untuk itu?"
"Heiii !" teriak Sun Nyeo dan menampar wajak Eun Cha. Pedro yang sedari tadi hanya diam melihat mereka, langsung memegang tangan Sun Nyeo.

"Jadi, kau menyewa Pak Pedro untuk melakukan tabrak lari.?" tanya pak polisi.
"Ya, Aku yang menyuruh dia melakukannya!"jawab Sun Nyeo tapi Pedro menyangkalnya. Dan akhirnya Sun Nyeo dan Pedro masuk ke sel sementara. Sun Nyeo bilang seharusnya Pedro mengatakan kalau dia yang menyuruhnya melakukan itu, kenapa kau menanggung kesalahan?. 

Dirumah, Myung Yi tidur sendirian dan melihat Tae Yeon belum pulang juga. Myung Yi pergi keapartemen Ki Young yang berada diatas apartemen mereka. Ibu Ki Young yang membukakan pintu, tiba - tiba Ki Young terbangun dan melihat bayinya tidak ada di tempat tidurnya.

Myung Yi pergi ke parkiran dan mencium bau alkohol dari dalam mobil. Ternyata semalaman Tae Yeon minum dan tidur sendirian di dalam mobil. Ki Young mengejar dan menghentikan Ibunya yang membawa lari bayinya. Ibu mau kemana tanya Ki Young.
"Aku akan mengambil bayi ini dan membesarkan dia dengan memakai nama adik laki-lakimu. Lupakan ini pernah terjadi dan menikahlah dengan seorang yang baik, mengerti?"
"Apa maksud ibu?" protes Ki Young.
"Kau tidak boleh membesarkan bayi ini sendiri!"
"Jangan, ibu!"
"Kita akan mendaftarkan bayi ini dengan nama adikmu lalu kau bisa menikah! Itu cara terbaik untuk hidupmu dan bayi ini!" pinta ibu Ki Young.
"Cara terbaik apa? Dia akan memakai namaku! Dia anakku, Ibu!" Ki Young lalu merebut anaknya dari tangan ibunya dan menyuruh ibunya pergi. Ibu hanya bisa menangis.

Saat mau masuk lift, Ki Young bertemu dengan Tae Yeon dan Myung Yi.
"Hei, Nyonya. Bolehkah aku pergi ke rumahmu?"tanya Tae Yeon. Tidak jawab Ki Young.
Kau adalah istri simpananku, lanjut Tae Yeon. Jika memang kau istri simpananku, maka berlakulah seperti itu. Sekali seminggu, tidurlah denganku. Tae yeon mengatakannya dengan mata berair dan berkaca- kaca menahan tangis.

Pintu lift terbuka, Myung Yi keluar duluan dan mengatakan selamat bersenang- senang kepada mereka berdua. 
"Aku sudah menandatangani pernyataan pelepasan hak orangtua dan hak asuh anak. Dan kau sudah setuju menjadi istri simpananku sebagai imbalannya."
"Kau juga seorang manusia. Apa kau tidak melihat ada bayi?," Kata Ki Young kesal.
"Tidak. yang ku lihat hanya dirimu."
"Yang ku lihat hanya bayi ini. Cinta apa pun yang ku miliki untukmu sudah beralih ke bayi ini saat dia lahir. Sekarang ini, aku tidak melihatmu sebagai seorang pria meskipun sedetik."
"Haruskah aku bunuh diri saja?," teriak Tae Yeon frustasi.
"Aku akan berterima kasih jika kau lakukan itu." jawab Ki Young.

Pintu lift terbuka, Ki Young dan bayinya keluar. Tinggal Tae Yeon sendiri dan menangis sambil teriak - teriak didalam lift. Sekembalinya kerumah, Myung Yi menyodorkan surat registrasi pernikahan dan meminta Tae Yeon untuk mendaftarkannya segera.

Di kantor registrasi, mereka kembali bertemu dengan Ki Young yang juga mau mendaftarkan kelahiran dan nama bayinya. Tae Yeon hanya bisa menghela napas saat Ki Young mengatakan kepada petugas kalau bayinya akan menggunakan marganya. Tae Yeon mencuri kesempatan untuk melihat wajah bayi Ki Young.
"Cha Dan? Nama bayinya sangat keren." Kata Myung Yi.
Diluar mereka pergi kearah berlawanan. Myung Yi bilang karena mereka sudah resmi menikah, dia ingin bulan madu yang sebenarnya. Myung Yi ingin pergi ke kuil.

Di kantor OKTV, presdir bersama Eun Cha dan direktur sedang membicarakan masa cuti Ki Young yang sudah selesai. Apa Cha Ki Young akan membacakan berita begitu dia kembali minggu depan tanya presdir. ya jawab direktur.

Dirumah Ki Young sedang menyiapkan segala keperluan bayinya sebelum dia berangkat kerja. Ki Young mengatakan kepada suster yang menjaga bayinya agar menjaganya baik - baik, lalu dia pun berpamitan. Ki Young membawa box penyimpan ASI kekantor, Yeon Hee bertanya apa Cha Ki Young tidak mau mengambil cuti menyusui. 

Sun Nyeo mengantar Pedro sampai stasiun kereta api, karena Pedro akan berangkat wamil hari ini. Mereka berdua pun saling berpamitan. Tae Yeon dan Myung Yi akhirnya tiba dikuil. 
"Aku akan berhenti dari pekerjaanku sebagai reporter dan mengakhiri kolom memasakku. Aku akan kembali ke Universitas Columbia." Kata Tae Yeon
"Kau akan sekolah diluar negeri sendirian?" tanya Myung Yi. Yeahh.
"Sayang sekali melespaskan kolom memasak itu. Itu sangat bagus. Apa menu terakhir untuk Acara memasak Park Tae Yoon?" tanya Myung Yi kembali.
"Steak babi liar."
"Aku dengar babi liar yang sedang marah bahkan lebih menakutkan dari harimau. Berhati-hatilah." Saran Myung Yi sambil menakuti Tae Yoon.
Myung Yi tiba di tempat berdoa, dia berdoa sambil menangis.

Saat Ki Young dan Eun Cha sedang bersiap - siap hendak siaran, Ki Young menelpon suster dan bertanya apa Dan sudah diberikan susu. Tapi suster mengatakan kalau Dan terus menerus demam. Ki Young panik dan menyuruh suster membawa Dan ke rumah sakit. Dia hendak pergi tapi Eun Cha melarangnya, lalu dia mendengar suara tangis bayi di ruang studio. Ki Young pun akhirnya membaca berita sambil menangis mengingat bayinya.
"Bayi ku sakit. Aku harus pergi" pinta Ki Young.
"Cha Ki Young, sadarlah!," teriak Eun Cha. Tapi Ki Young akhirnya pergi pulang.
Dirumah Ki Young berusaha menenangkan anaknya yang sedang sakit.

Park Tae Yoon saat ini sedang bersiap - siap pergi berburu babi liar. Saat sedang sembunyi menunggu, Tae Yoon bertanya kepada salah satu ahjusshi apakah dia memiliki anak. 
"Ya, aku punya 1 putri" jawab ahjussi itu.
"Dia pasti sangat cantik. Aku punya 2 anak kandung. Satu anak meninggal sebelum dia lahir, dan yang satunya bukan anakku lagi", Kata Tae Yoon.
Babi liar pun keluar dan babi itu berlari kearah Tae Yoon dan menyerangnya. 


*bersambung ke episode 11

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan komentar dibawah ini. Jadilah pembaca yang aktif. Gomawo ^^