Ini adalah tulisan pertama saya, apabila ada kata yang salah atau tulisan yang tidak dimengerti. Harap dimaklumi, karena saya bukan orang yang pandai merangkai kata-kata. Hehehehe :D
Mianhae dan Gomapseumnida chingu ^_^
Sinopsis The Greatest Marriage Episode 10 Part 1
Setelah
Cha Ki Young melahirkan bayinya, Jo Eun Cha membawa Cha Ki Young dan bayinya
keluar ruang bersalin untuk menemui reporter
yang mau menginterview mereka.
Para reporter
mengucapkan selamat kepada Ki Young dan menanyakan apakah bayinya laki-laki
atau perempuan ? dan bagaimana
perasaannya setelah melahirkan ?
Tapi Ki
Young hanya diam saja dan langsung menutupi wajah anaknya. Tapi penyiar Jo Eun
Cha langsung mengambil kesempatan ini untuk memberikan pernyataan sebagai ayah angkat bayi Ki Young sehingga dia bisa
memberikan kesan yang baik kepada masyarakat agar dia bisa terpilih dipemilu
nanti.
“Tunggu, kondisinya sedang tidak bagus
sekarang ini.” Ujar Jo Eun Cha.
Para reporter menanyakan banyak pertanyaan tentang bayi Cha
Ki Young kepada Ki Young.
Ki Young
sambil menangis mengatakan jangan mengambil gambar mereka. Ki Young tidak mau
bayinya jadi bahan pemberitaan media.
“Jika
kalian ada pertanyaan mengenai bayi ini, silahkan tanyakan padaku. Secara hukum, aku adalah ayah si Bayi.” Ujar
penyiar Jo Eun Cha
“Tunggu,
Apa maksud anda ?” tanya Reporter Kim.
“Itu
semacam pengganti ayah. Pada dasarnya, Penyiar Cha dan aku adalah orang asing….
Tapi aku tidak tahan diam saja melihat dia dikritik sebagai ibu tunggal. Secara
sukarela, aku memberi mereka perlindunganku.. sehingga anak itu tidak akan
didiskriminasikan oleh sistem atau institusi. “
“Penyiar
Jo Eun Cha, kau benar-benar seorang pria yang hebat. Secara sukarela menjadi ayah
dari anak yang bukan anak kandungmu dalam kaum masyarakat seperti Negara kita.”
Puji reporter Kim
“Penyiar
Cha telah melanggar pembatas rendahnya laju kelahiran di negara kita dan aku
percaya dia harus diberi penghargaan atas penerobosan besar ini. Para pria
mengatakan bahwa mengikuti wajib militer itu berat tapi para wanita yang
melahirkan bayi adalah 10, 100, bahkan 1000 lebih berat dari itu. Mereka
mengatakan tulang dan gigi semuanya dekertakkan saat seorang wanita melahirkan
seorang bayi. Orang-orang dulu dihukum mati dengan dipotong-potong selama era
Joseon. Penderitaan melahirkan seorang bayi sama dengan hal itu.” Sambung Penyiar Jo dengan panjang lebar.
“Jika kau
tidak keberatan, aku lebih suka melakukan interview dengan Penyiar Cha.” Ujar si Reporter pria tapi Reporter Kim
langsung melarang karena Penyiar Jo sedang bicara.
“Aku
menyadari betapa hebatnya para wanita hari ini. Aku tidak akan ada disini jika
tidak ada wanita. Manusia pun tidak akan ada. Mulai sekarang, aku akan
melakukan yang terbaik sehingga para wanita tidak didiskriminasikan dalam
masyarakat kita tidak peduli situasi mereka. Baiklah, kami permisi.” Ujar
Penyiar Jo mengakhiri pidatonya :D
Penyiar
Jo membawa Cha Ki Young pergi. Para Reporter yang lain masih ingin bertanya kepada
Penyiar Cha tapi Reporter Kim menghalangi jalan mereka. Hahaha
Penyiar
Jo bertanya mereka mau kemana kepada suster yang mengantarkan Ki Young.
“Ke
klinik pascamelahirkan” jawab si suster.
Dengan
muka sok polos Penyiar Jo bertanya apa yang dilakukan disana. Si suster heran
melihat Penyiar Jo dan mengatakan kalau itu adalah tempat dimana para wanita
mengurus diri setelah mereka melahirkan.
“Oh, aku
tidak tahu ada tempat seperti itu.Dunia sudah jauh lebih baik” Ujar Penyiar Jo
dengan sedikit tertawa.
Tiba-tiba
bayi Penyiar Cha menangis. Ki Young panik melihat bayinya menangis. Suster
menenangkan dan mengatakan bahwa bayinya kelaparan serta meminta Ki Young
mengurus bayinya lebih dulu.
Suster
membawa Ki Young dan bayinya pergi. Tinggal Penyiar Jo sendirian, kemudian
menelepon anak buahnya Reporter Kim. Menyuruh mereka menyiarkan semua
pernyataannya tadi kesemua program pagi besok.
“Mulai
besok aku menyiarkan berita sendirian. Kita perlu menenangkan pemirsa agar
tidak terjadi pemboikotan. Unggah interview tadi ke Social Media dan YouTube,
dan rilislah kemana pun yang kau bisa. Dan juga, kerjamu tadi bagus. Aku
mencintaimu, Teman.” Perintah Penyiar Cha.
Suster
membawa Cha Ki Young keruangan khusus menyusui. Disana udah ada ibu-ibu yang
juga sedang menyusui bayinya. Suster menanyakan nama bayi Penyiar Cha.
“815”
jawab Penyiar Cha. Suster kemudian menyuruh Ki Young membuka pakaiannya.
“Semuanya
?” Tanya Ki Young.
“Tidak.
Seperti mereka.” Suster menunjuk ke ibu-ibu yang lain.
Dengan
susah payah Ki Young memberikan ASI nya. Tiba-tiba Ki Young menjerit kesakitan,
dan sedetik kemudian dia menangis terharu saat menyusui bayinya.
Tiba-tiba
Park Tae Yoon menembak Cha Ki Young. Apa yang terjadi ?? ternyata itu hanya mimpi Park Tae Yoon. Dia
tertidur saat menemani Myung Yi dirumah sakit. Kemudian interview Penyiar Jo
sudah disiarkan, dan Tae Yoon melihatnya. Myung Yi bangun dan langsung
mematikan TV.
Diluar,
Tae Yoon mencoba menghubungi Ki Young tapi tidak diangkat. Tae Yoon frustasi.
Dan melampiaskan kesedihannya dengan menangis dikamar mandi . Park Tae Yoon
kembali kekamar Myung Yi dan heran melihat Myung Yi sudah beres-beres.
“Oppa,
aku lapar. Belikan aku sesuatu yang lezat untuk dimakan. “ Pinta Myung Yi.
Mereka
berdua kemudian jalan-jalan kepasar. Mereka pergi makan dan minum-minum.
“Selamat
atas kelahiran putra pertamamu. Mereka bilang kau akan kesepian selama sisa
hidupmu jika kau minum-minum sendirian.” Lalu Myung Yi bertanya “Kenapa kita
memilih kehidupan yang kesepian ? aku bertaruh Cha Ki Young tidak lebih
kesepian daripada kita. Dia memiliki seorang bayi dan juga cintamu.”
“Hei,
bukankah sia-sia makan sup rumput laut jika kau minum soju? Pilihlah salah satu, atau tidak
keduanya.” Ujar Tae Yoon ketus.
"Apa
kau tidak akan melihat Cha Ki Young ?” Tanya Myung Yi.
“Iya.”
“Kenapa
?”
“Aku
tidak ingin tahu.” Jawab Tae Yoon.
“Aku
ingin tahu. Bayiku.. Menurutmu dia laki-laki atau perempuan ?” Tanya Myung Yi
lagi.
“Jangan coba-coba
memikirkan itu. Bayinya tidak ditakdirkan menjadi milikmu.
“Aku
bukannya sedang memikirkan itu. Hanya saja ini menyakitkan, karena satu-satunya
garis hidupku hilang”. Ujar Myung Yi. “Itu satu-satunya senjata yang ku miliki
untuk menjadi bagian dari keluargamu.
Tae Yoon diam saja mendengarkan.
Dan kemudian berkata “Hyun Myung Yi, aku suka karena kau picik dan tidak punya
perasaan keibuan. Seluruh tuntutan menjadi seorang ibu yang baik dan manis, itu
benar-benar menjijikkan.
Myung
Yi lalu mengajak Tae Yoon pergi mencari motel tapi Tae Yoon menolaknya dan
menyuruh dia untuk sadar. Myung Yi tak menyerah, jika Tae Yoon tidak mau
melakukan dengannya maka dia mengancam akan melakukannya dengan ahjusi-ahjusi
yang ada di meja sebelah. Tapi Tae Yoon malah menyuruh Myung Yi melakukan
sesuka dia.
Myung
Yi beneran pergi ke meja ahjusi-ahjusi itu. Myung Yi minta ikut bergabung
minum-minum dengan mereka. Dengan senang hati ahjusi-ahjusi itu menerima Myung
Yi. Sedangkan Park Tae Yoon sudah pergi duluan. Tak disangka salah satu
ahjusi memegang paha Myung Yi. Myung Yi
dengan marah bertanya “Kenapa Kau menyentuh pahaku?”.
“Ada
apa dengan mu ?” ahjusi yang lain bertanya seakan-akan dia tak tahu yang
terjadi.
“Kau
menyentuh pahaku, Brengs*k !” Teriak Myung Yi.
“Kenapa
kau… Apa kau gila?”
“Benar,
aku gila ! Aku gila, aku gila, aku gila! Memangnya kenapa ?” Myung Yi mengamuk
dan melempari ahjusi yang menyentuhnya tadi. Dan praakk, ahjusi itu menampar
Myung Yi dengan keras.
Myung Yi pun kembali
mengamuk dan teriak-teriak sambil melempari ahjusi itu dengan sayuran.
Tae
Yoon yang sudah berada dipasar tiba-tiba ditelpon. Ternyata yang menelepon
adalah pemilik warung dengan menggunakan handphone Myung Yi dan mengatakan
bahwa Myung Yi sedang marah-marah. Tae Yoon celingukan mencari Myung Yi dan
kembali ke warung tadi.
Tae Yoon menghela napas melihat
Myung Yi yang sudah tertidur dengan bibir berdarah. Tae Yoon lalu menggendong pulang
Myung Yi dipunggungnya. Myung Yi terbangun dan menyuruh Tae Yoon bilang padanya
bahwa Tae Yoon ingin putus dengannya.
“Kau
masih berguna untukku. Kau adalah perisai terhadap orangtuaku. Aku harus
berpura-pura seperti suami sejati pada wanita lain jika kau pergi. Jika tidak
masalah untukmu, mari kita jalani saja seperti ini bersama.” Ujar Tae Yoon. “
Terhadap Orangtuaku, aku akan melindungimu”. Myung Yi hanya bisa menangis
sedih.
Ahjuma-ahjuma
yang ada di sekitar tempat tinggal ibu Ki Young saling bertanya-tanya karena
ibu Ki Young menutup restorannya. Salah satu ahjuma yang baru datang berkata
bahwa putri pemilik restoran melahirkan seorang bayi diluar pernikahan. Didalam
restoran, ibu Ki Young sedang memasak sambil terdiam.
Ki
Young membawa makanannya keruang makan. Disana sudah ada ibu-ibu yang lain
makan sambil bercerita-cerita. Ada menceritakan bahwa mertuanya sudah
menyiapkan nama untuknya dan berkata “Tidak bisakah kami yang menamai bayi
kami?”.
“Miliki
saja bayimu sendiri seperti wanita itu”. Jawab ahjuma yang lain sambil
memandang kearah Ki Young.
Yoon
Hee menelpon Ki Young untuk mengucapkan selamat atas kelahiran bayi laki-laki
Ki Young. Yoon Hee mengatakan dia akan datang dan menjenguk Ki Young setelah
selesai syuting. Yoon Hee juga menyarankan Ki Young agar bayinya diberi
suntikan Hepatitis B dan diimunisasi tepat waktu.
Jun
Young dan Ara menemani Yoon Hee syuting di perairan. Selesai syuting, mereka
memberi makan burung yang terbang bebas.
Ki
Young pergi melihat bayinya. Dia heran melihat bayinya sendirian terpisah dari
bayi-bayi yang lain. Ki Young pun menanyakan alasannya kepada suster. Suster
berkata bahwa ibu bayi yang lain meminta bayi mereka dipisahkan dari bayi Ki
Young. Ki Young bingung dan bertanya kembali.
“Wanita-wanita
yang di rumah sakit ini pada umumnya adalah orang kaya. Mereka menginginkan
perawatan spesial. Mereka tidak mau bayimu dekat bayi mereka.” Ujar suster
“Kalian benar-benar kasar”.
Ki Young pun membawa bayinya pulang karena tidak tahan melihat
bayinya diperlakukan seperti itu. Sampai
didepan pintu apartemen, ternyata ibu Ki Young sudah menunggu. Ibu melihat Ki
Young hendak memberi ASI kepada bayinya dan menyuruh Ki Young makan agar ASI Ki
Young keluar.
Ki Young
tertidur sambil menggendong bayinya. Saat ibu hendaknya melihat bayinya, Ki
Young langsung terbangun dan memeluk kembali bayinya. Ibu Menyuruh Ki Young
untuk makan.
“Kenapa
ibu tidak melihat bayinya ?” Tanya Ki Young
“Menurutmu
aku ingin melihat dia sekarang ini?”
“Aku sendiri yang melakukan
ini, ini bukan salah bayinya. Memangnya bayiku punya penyakit menular ? Kenapa
setiap orang memperlakukannya seperti ini” Ujar Ki Young dengan suara sedikit
keras.
“Tidak
ada yang menyuruhmu melahirkan seorang bayi di luar pernikahan.”
“Dia
sudah lahir. Apa yang seharusnya kulakukan sekarang ? Ibu pikir aku sengaja
tidak menikah ? Itu karena aku tidak bisa ! Tolong katakan padaku, Salah apa
aku sebenarnya ? Memangnya aku membunuh seseorang ? Apa aku menyakiti seseorang
? Yang kulakukan hanyalah melahirkan seorang bayi !” Ki Young menangis karena
sudah tidak tahan lagi diperlakukan tidak adil seperti itu.
“Bayiku dan aku tidak
menyakiti siapa pun !” Teriak Ki Young.
Ki Young pun pergi meninggalkan ibu
yang menangis didapur sambil marah-marah
dan memukul-mukul dadanya sendiri. Ki Young yang menggendong bayinya juga
ikutan menangis mendengar perkataan ibu Ki Young.
Park Tae
Yeon menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.
Myung Yi heran melihat Tae Yeon memasak sup rumput laut. Dia pun
bertanya apakah hari ini ulang tahun Tae Yoon. Myung Yi juga bertanya apakah
dia juga bisa memakannya ? Karena itu adalah masakan pertama yang dibuat oleh
Tae Yoon untukknya.
Baru memulai makan, ibu Tae
Yoon menelepon Myung Yi dan menyuruh Myung Yi untuk segera datang bekerja
dirumah. Myung Yi berkata pada Tae Yoon
bahwa dia harus kerumah ibu Tae Yoon sekarang juga. Tae Yoon cuek dan kembali melanjutkan
makannya.
Saat
Myung Yi sedang menunggu taksi, mobil Tae Yoon lewat dan berhenti didepan Myung
Yi. Tae Yoon menyuruh Myung Yi naik. Diperjalanan, Tae Yoon menanyakan dokumen
yang dibawah Myung Yi dari rumah. Myung
Yi berkata itu adalah rapor dan ijazahnya dari SD sampai perguruan tinggi, beserta informasi pribadi dan keluarganya.
Tae Yoon
heran kenapa Myung Yi mau melakukannya.
“Ini
pekerjaanku yang baru dan dia atasanku sekarnag. Tentu saja aku akan melakukan
apa yang dia katakan. Ayahmu seperti kepala sekolahnya dan ibumu adalah guru
wali kelas. Biasanya guru yang memutuskan nasib murid-murid.” Myung Yi
menjelaskan.
“Lalu aku
ini apa ? “ Tanya Tae Yoon.
“ Kau..
Ketua kelas. Kau bisa membantuku jika aku membuat masalah atau menutupi
kesalahanku terhadap guru.” Kemudian Myung Yi bertanya “ Apa yang harus
kukatakan mengenai keguguran itu?”
“Itu
bukan salahmu. Kau tidak membuat masalah apapun, jadi aku akan menutup mata.
“Ketua
kelasnya seorang pria yang sangat keren.”
“Hei,
kenapa orangtuamu tidak datang ke pernikahan ?” Tanya Tae Yoon. Myung Yi
tersenyum karena ini pertama kalinya Tae Yoo bertanya tentang dirinya.
“Aku
tidak bisa menghubungi mereka sejak 2 tahun yang lalu. Mereka melarikan diri ke
Kanada setelah perusahaan bangkrut 10 tahun lalu. Aku tidak bertemu dengan
mereka sejak saat itu.”
Tae Yoon tertegun mendengar
Myung Yi. Dia tidak menyangka bahwa kehidupan Myung Yi sesedih itu.
Mereka
sampai dirumah keluarga Tae Yoon. Tae Yoon berkata dia tidak ikut karena harus
bekerja. Setelah Tae Yoon pergi, Myung YI tahu kalau Park Tae Yoon ingin
melihat bayinya. Myung Yi mau Tae Yoon jujur padanya. Myung Yi tidak akan
cemburu karena dia tidak mencintai Park Tae Yoon.
Myung Yi
menemui ibu Tae Yoon yang sudah menunggunya. Myung Yi langsung memberikan
dokumen yang diminta ibu Tae Yoon. Setelah
itu, Myung Yi pergi kedapur dan bibi langsung menyuruh Myung Yi untuk
membersihkan perabot makan serta melepas semua seprei dari ranjang.
Park Sun
Nyeo datang kedapur dan terkejut melihat ada Myung Yi di rumah mereka. Myung Yi
memberi salam dan memanggil Sun Nyeo kakak. Sun Nyeo langsung protes. Bibi
menyuruh Myung Yi menyiapkan sarapan untuk Sun Nyeo. Sun Nyeo heran kenapa
harus Myung Yi. Bibi mengatakan bahwa Myung Yi sedang menerima pelajaran
sekarang.
“Jadi, maksudmu dia akan
menjadi bagian keluarga kami dengan membersihkan semua piring-piring ini ?”
Ujar Park Sun Nyeo. “Bibi, aku salah satu pemimpin femini di Republik Korea.
Aku benar-benar terhina dengan adanya tugas khusus seorang istri atau saudara
ipar. Wanita yang paling ku benci adalah wanita yang ingin menjadi istri…
karena mereka tidak mendapat pekerjaan. Yang harus kau tawarkan adalah sikap
merendahkah diri, wajah cantikmu, dan kemudaanmu, benar ? ” Sun Nyeo juga
menanyakan Myung Yi lulusan dari perguruan tinggi mana.
Sun Nyeo
tertawa saat mendengar Myung Yi berkata bahwa dia kuliah disebuah perguruan
tinggi komunitas. “Aku lulusan dari Perguruan Wanita Ewha. Ibu mertuamu juga
lulusan dari sana. Semua wanita dari keluarga kami lulusan Universitas Wanita
Ehwa. Jika aku jadi dirimu, aku akan memecahkan semua piring ini, bercerai,
lalu kabur. Gara-gara wanita sepertimu, adat patrikal menggelikan ini
diturunkan dari generasi ke generasi. Kenapa kau harus membersihkan semua
piring ini karena kau seorang wanita ? Apa Tae Yoon yang membersihkan semua
piring ditempatmu ?” Sambung Sun Nyeo panjang lebar.
Myung Yi
terkejut saat melihat mertuanya sudah ada dibelakang Sun Nyeo. Sun Nyeo melirik kebelakang dan menjerit
terkejut. Karena tidak ingin ayah memarahinya, Sun Nyeo langsung kabur dan mengatakan
kalau dia sudah terlambat bekerja.
Ayah kemudian menyuruh
Myung Yi melanjutkan pekerjaannya. Ayah
heran melihat Myung Yi membersihkan semua piring dengan cepat-cepat.
Di
parkiran, Tae Yoon menonton kembali siaran saat Penyiar Jo memberikan pernyataan
bahwa dia adalah ayah bayi Cha Ki Young. Tae Yoon kesal dan membanting
handphonenya.
Di studio
siaran, Penyiar Jo Eun Cha sedang asik membaca komentar dan pendapat masyarakat
tentang dirinya saat interview dengan Cha Ki Young. Penyiar Jo senang sekali
masyarakat memuji dirinya. Dan semua berjalan sesuai rencananya.
Park Tae
Yoon datang kerumah sakit tempat Cha Ki Young melahirkan. Dia mencari 815 ke ruang bayi. Tiba-tiba
suster mengejutkankannya dan bertanya dia siapa. Tae Yoon mengatakan dirinya
adalah reporter berita dan bertanya dimana bayi Penyiar Cha Ki Young. Suster
berkata “Dia sudah pergi, selain anggota keluarga tidak diijinkan masuk.
Silahkan pergi.” Suster menyuruh Tae Yoon untuk pergi.
Ki Young
sedang menidurkan anaknya. Ibu Ki Young sedang menonton acara berita jam 9.
Tae Yoon
datang ke apartemen Cha Ki Young. Nampak sekali bahwa Tae Yoon ingin meilhat
anaknya walaupun Tae Yoon sering bilang kalau dia membenci anak-anak. Tapi Tae
Yoon terkejut saat melihat Ibu Ki Young yang keluar dan bukannya Cha Ki Young.
Bersambung ke part 2*
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar dibawah ini. Jadilah pembaca yang aktif. Gomawo ^^