Tuesday 3 February 2015

Sinopsis The Greatest Marriage Episode 10 Part 1

Annyeonghaseo.... ^_^
Ini adalah tulisan pertama saya, apabila ada kata yang salah atau tulisan yang tidak dimengerti. Harap dimaklumi, karena saya bukan orang yang pandai merangkai kata-kata. Hehehehe :D
Mianhae dan Gomapseumnida chingu ^_^

Sinopsis The Greatest Marriage Episode 10 Part 1



Setelah Cha Ki Young melahirkan bayinya, Jo Eun Cha membawa Cha Ki Young dan bayinya keluar ruang bersalin untuk menemui  reporter yang mau menginterview mereka.
Para reporter mengucapkan selamat kepada Ki Young dan menanyakan apakah bayinya laki-laki atau perempuan ?  dan bagaimana perasaannya setelah melahirkan ?
Tapi Ki Young hanya diam saja dan langsung menutupi wajah anaknya. Tapi penyiar Jo Eun Cha langsung mengambil kesempatan ini untuk memberikan pernyataan sebagai ayah  angkat bayi Ki Young sehingga dia bisa memberikan kesan yang baik kepada masyarakat agar dia bisa terpilih dipemilu nanti.


 “Tunggu, kondisinya sedang tidak bagus sekarang ini.” Ujar Jo Eun Cha.
Para reporter  menanyakan banyak pertanyaan tentang bayi Cha Ki Young kepada Ki Young.
Ki Young sambil menangis mengatakan jangan mengambil gambar mereka. Ki Young tidak mau bayinya jadi bahan pemberitaan media.

“Jika kalian ada pertanyaan mengenai bayi ini, silahkan tanyakan padaku.  Secara hukum, aku adalah ayah si Bayi.” Ujar penyiar Jo Eun Cha

“Tunggu, Apa maksud anda ?” tanya Reporter Kim.

“Itu semacam pengganti ayah. Pada dasarnya, Penyiar Cha dan aku adalah orang asing…. Tapi aku tidak tahan diam saja melihat dia dikritik sebagai ibu tunggal. Secara sukarela, aku memberi mereka perlindunganku.. sehingga anak itu tidak akan didiskriminasikan oleh sistem atau institusi. “



“Penyiar Jo Eun Cha, kau benar-benar seorang pria yang hebat. Secara sukarela menjadi ayah dari anak yang bukan anak kandungmu dalam kaum masyarakat seperti Negara kita.” Puji reporter Kim

“Penyiar Cha telah melanggar pembatas rendahnya laju kelahiran di negara kita dan aku percaya dia harus diberi penghargaan atas penerobosan besar ini. Para pria mengatakan bahwa mengikuti wajib militer itu berat tapi para wanita yang melahirkan bayi adalah 10, 100, bahkan 1000 lebih berat dari itu. Mereka mengatakan tulang dan gigi semuanya dekertakkan saat seorang wanita melahirkan seorang bayi. Orang-orang dulu dihukum mati dengan dipotong-potong selama era Joseon. Penderitaan melahirkan seorang bayi sama dengan hal itu.” Sambung  Penyiar Jo dengan panjang lebar.

“Jika kau tidak keberatan, aku lebih suka melakukan interview dengan Penyiar Cha.”  Ujar si Reporter pria tapi Reporter Kim langsung melarang karena Penyiar Jo sedang bicara.

“Aku menyadari betapa hebatnya para wanita hari ini. Aku tidak akan ada disini jika tidak ada wanita. Manusia pun tidak akan ada. Mulai sekarang, aku akan melakukan yang terbaik sehingga para wanita tidak didiskriminasikan dalam masyarakat kita tidak peduli situasi mereka. Baiklah, kami permisi.” Ujar Penyiar Jo mengakhiri pidatonya :D



Penyiar Jo membawa Cha Ki Young pergi. Para Reporter yang lain masih ingin bertanya kepada Penyiar Cha tapi Reporter Kim menghalangi jalan mereka. Hahaha

Penyiar Jo bertanya mereka mau kemana kepada suster yang mengantarkan Ki Young.
“Ke klinik pascamelahirkan” jawab si suster.
Dengan muka sok polos Penyiar Jo bertanya apa yang dilakukan disana. Si suster heran melihat Penyiar Jo dan mengatakan kalau itu adalah tempat dimana para wanita mengurus diri setelah mereka melahirkan.

“Oh, aku tidak tahu ada tempat seperti itu.Dunia sudah jauh lebih baik” Ujar Penyiar Jo dengan sedikit tertawa.

Tiba-tiba bayi Penyiar Cha menangis. Ki Young panik melihat bayinya menangis. Suster menenangkan dan mengatakan bahwa bayinya kelaparan serta meminta Ki Young mengurus bayinya lebih dulu.


Suster membawa Ki Young dan bayinya pergi. Tinggal Penyiar Jo sendirian, kemudian menelepon anak buahnya Reporter Kim. Menyuruh mereka menyiarkan semua pernyataannya tadi kesemua program pagi besok.

“Mulai besok aku menyiarkan berita sendirian. Kita perlu menenangkan pemirsa agar tidak terjadi pemboikotan. Unggah interview tadi ke Social Media dan YouTube, dan rilislah kemana pun yang kau bisa. Dan juga, kerjamu tadi bagus. Aku mencintaimu, Teman.” Perintah Penyiar Cha.



Suster membawa Cha Ki Young keruangan khusus menyusui. Disana udah ada ibu-ibu yang juga sedang menyusui bayinya. Suster menanyakan nama bayi Penyiar Cha.
“815” jawab Penyiar Cha. Suster kemudian menyuruh Ki Young membuka pakaiannya.
“Semuanya ?” Tanya Ki Young.
“Tidak. Seperti mereka.” Suster menunjuk ke ibu-ibu yang lain.


Dengan susah payah Ki Young memberikan ASI nya. Tiba-tiba Ki Young menjerit kesakitan, dan sedetik kemudian dia menangis terharu saat menyusui bayinya.



Tiba-tiba Park Tae Yoon menembak Cha Ki Young. Apa yang terjadi ??  ternyata itu hanya mimpi Park Tae Yoon. Dia tertidur saat menemani Myung Yi dirumah sakit. Kemudian interview Penyiar Jo sudah disiarkan, dan Tae Yoon melihatnya. Myung Yi bangun dan langsung mematikan TV.



Diluar, Tae Yoon mencoba menghubungi Ki Young tapi tidak diangkat. Tae Yoon frustasi. Dan melampiaskan kesedihannya dengan menangis dikamar mandi . Park Tae Yoon kembali kekamar Myung Yi dan heran melihat Myung Yi sudah beres-beres.

“Oppa, aku lapar. Belikan aku sesuatu yang lezat untuk dimakan. “ Pinta Myung Yi.



Mereka berdua kemudian jalan-jalan kepasar. Mereka pergi makan dan minum-minum.
“Selamat atas kelahiran putra pertamamu. Mereka bilang kau akan kesepian selama sisa hidupmu jika kau minum-minum sendirian.” Lalu Myung Yi bertanya “Kenapa kita memilih kehidupan yang kesepian ? aku bertaruh Cha Ki Young tidak lebih kesepian daripada kita. Dia memiliki seorang bayi dan juga cintamu.”

“Hei, bukankah sia-sia makan sup rumput laut jika kau minum soju?  Pilihlah salah satu, atau tidak keduanya.”  Ujar Tae Yoon ketus.
"Apa kau tidak akan melihat Cha Ki Young ?” Tanya Myung Yi.
“Iya.”
“Kenapa ?”
“Aku tidak ingin tahu.” Jawab Tae Yoon.
“Aku ingin tahu. Bayiku.. Menurutmu dia laki-laki atau perempuan ?” Tanya Myung Yi lagi.
“Jangan coba-coba memikirkan itu. Bayinya tidak ditakdirkan menjadi milikmu.



“Aku bukannya sedang memikirkan itu. Hanya saja ini menyakitkan, karena satu-satunya garis hidupku hilang”. Ujar Myung Yi. “Itu satu-satunya senjata yang ku miliki untuk menjadi bagian dari keluargamu.

Tae Yoon diam saja mendengarkan. Dan kemudian berkata “Hyun Myung Yi, aku suka karena kau picik dan tidak punya perasaan keibuan. Seluruh tuntutan menjadi seorang ibu yang baik dan manis, itu benar-benar menjijikkan.

Myung Yi lalu mengajak Tae Yoon pergi mencari motel tapi Tae Yoon menolaknya dan menyuruh dia untuk sadar. Myung Yi tak menyerah, jika Tae Yoon tidak mau melakukan dengannya maka dia mengancam akan melakukannya dengan ahjusi-ahjusi yang ada di meja sebelah. Tapi Tae Yoon malah menyuruh Myung Yi melakukan sesuka dia.


Myung Yi beneran pergi ke meja ahjusi-ahjusi itu. Myung Yi minta ikut bergabung minum-minum dengan mereka. Dengan senang hati ahjusi-ahjusi itu menerima Myung Yi. Sedangkan Park Tae Yoon sudah pergi duluan. Tak disangka salah satu ahjusi  memegang paha Myung Yi. Myung Yi dengan marah bertanya “Kenapa Kau menyentuh pahaku?”.

“Ada apa dengan mu ?” ahjusi yang lain bertanya seakan-akan dia tak tahu yang terjadi.

“Kau menyentuh pahaku, Brengs*k !” Teriak Myung Yi.

“Kenapa kau… Apa kau gila?”

“Benar, aku gila ! Aku gila, aku gila, aku gila! Memangnya kenapa ?” Myung Yi mengamuk dan melempari ahjusi yang menyentuhnya tadi. Dan praakk, ahjusi itu menampar Myung Yi dengan keras.
Myung Yi pun kembali mengamuk dan teriak-teriak sambil melempari ahjusi itu dengan sayuran.



Tae Yoon yang sudah berada dipasar tiba-tiba ditelpon. Ternyata yang menelepon adalah pemilik warung dengan menggunakan handphone Myung Yi dan mengatakan bahwa Myung Yi sedang marah-marah. Tae Yoon celingukan mencari Myung Yi dan kembali ke warung tadi.

Tae Yoon menghela napas melihat Myung Yi yang sudah tertidur dengan bibir berdarah. Tae Yoon lalu menggendong pulang Myung Yi dipunggungnya. Myung Yi terbangun dan menyuruh Tae Yoon bilang padanya bahwa Tae Yoon ingin putus dengannya.


“Kau masih berguna untukku. Kau adalah perisai terhadap orangtuaku. Aku harus berpura-pura seperti suami sejati pada wanita lain jika kau pergi. Jika tidak masalah untukmu, mari kita jalani saja seperti ini bersama.” Ujar Tae Yoon. “ Terhadap Orangtuaku, aku akan melindungimu”. Myung Yi hanya bisa menangis sedih.


Ahjuma-ahjuma yang ada di sekitar tempat tinggal ibu Ki Young saling bertanya-tanya karena ibu Ki Young menutup restorannya. Salah satu ahjuma yang baru datang berkata bahwa putri pemilik restoran melahirkan seorang bayi diluar pernikahan. Didalam restoran, ibu Ki Young sedang memasak sambil terdiam.


Ki Young membawa makanannya keruang makan. Disana sudah ada ibu-ibu yang lain makan sambil bercerita-cerita. Ada menceritakan bahwa mertuanya sudah menyiapkan nama untuknya dan berkata “Tidak bisakah kami yang menamai bayi kami?”.

“Miliki saja bayimu sendiri seperti wanita itu”. Jawab ahjuma yang lain sambil memandang kearah Ki Young.

Yoon Hee menelpon Ki Young untuk mengucapkan selamat atas kelahiran bayi laki-laki Ki Young. Yoon Hee mengatakan dia akan datang dan menjenguk Ki Young setelah selesai syuting. Yoon Hee juga menyarankan Ki Young agar bayinya diberi suntikan Hepatitis B dan diimunisasi tepat waktu.


Jun Young dan Ara menemani Yoon Hee syuting di perairan. Selesai syuting, mereka memberi makan burung yang terbang bebas.



Ki Young pergi melihat bayinya. Dia heran melihat bayinya sendirian terpisah dari bayi-bayi yang lain. Ki Young pun menanyakan alasannya kepada suster. Suster berkata bahwa ibu bayi yang lain meminta bayi mereka dipisahkan dari bayi Ki Young. Ki Young bingung dan bertanya kembali.
“Wanita-wanita yang di rumah sakit ini pada umumnya adalah orang kaya. Mereka menginginkan perawatan spesial. Mereka tidak mau bayimu dekat bayi mereka.” Ujar suster

“Kalian benar-benar kasar”.



Ki Young pun membawa bayinya pulang karena tidak tahan melihat bayinya diperlakukan seperti itu.  Sampai didepan pintu apartemen, ternyata ibu Ki Young sudah menunggu. Ibu melihat Ki Young hendak memberi ASI kepada bayinya dan menyuruh Ki Young makan agar ASI Ki Young keluar.

Ki Young tertidur sambil menggendong bayinya. Saat ibu hendaknya melihat bayinya, Ki Young langsung terbangun dan memeluk kembali bayinya. Ibu Menyuruh Ki Young untuk makan.
“Kenapa ibu tidak melihat bayinya ?” Tanya Ki Young

“Menurutmu aku ingin melihat dia sekarang ini?”

“Aku sendiri yang melakukan ini, ini bukan salah bayinya. Memangnya bayiku punya penyakit menular ? Kenapa setiap orang memperlakukannya seperti ini” Ujar Ki Young dengan suara sedikit keras.



“Tidak ada yang menyuruhmu melahirkan seorang bayi di luar pernikahan.”
“Dia sudah lahir. Apa yang seharusnya kulakukan sekarang ? Ibu pikir aku sengaja tidak menikah ? Itu karena aku tidak bisa ! Tolong katakan padaku, Salah apa aku sebenarnya ? Memangnya aku membunuh seseorang ? Apa aku menyakiti seseorang ? Yang kulakukan hanyalah melahirkan seorang bayi !” Ki Young menangis karena sudah tidak tahan lagi diperlakukan tidak adil seperti itu.

“Bayiku dan aku tidak menyakiti siapa pun !” Teriak Ki Young. 

Ki Young pun pergi meninggalkan ibu yang menangis didapur  sambil marah-marah dan memukul-mukul dadanya sendiri. Ki Young yang menggendong bayinya juga ikutan menangis mendengar perkataan ibu Ki Young.



Park Tae Yeon menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.  Myung Yi heran melihat Tae Yeon memasak sup rumput laut. Dia pun bertanya apakah hari ini ulang tahun Tae Yoon. Myung Yi juga bertanya apakah dia juga bisa memakannya ? Karena itu adalah masakan pertama yang dibuat oleh Tae Yoon untukknya.

Baru memulai makan, ibu Tae Yoon menelepon Myung Yi dan menyuruh Myung Yi untuk segera datang bekerja dirumah.  Myung Yi berkata pada Tae Yoon bahwa dia harus kerumah ibu Tae Yoon sekarang juga.  Tae Yoon cuek dan kembali melanjutkan makannya.


Saat Myung Yi sedang menunggu taksi, mobil Tae Yoon lewat dan berhenti didepan Myung Yi. Tae Yoon menyuruh Myung Yi naik. Diperjalanan, Tae Yoon menanyakan dokumen yang dibawah Myung Yi dari rumah.  Myung Yi berkata itu adalah rapor dan ijazahnya dari SD sampai perguruan tinggi,  beserta informasi pribadi dan keluarganya.


Tae Yoon heran kenapa Myung Yi mau melakukannya.
“Ini pekerjaanku yang baru dan dia atasanku sekarnag. Tentu saja aku akan melakukan apa yang dia katakan. Ayahmu seperti kepala sekolahnya dan ibumu adalah guru wali kelas. Biasanya guru yang memutuskan nasib murid-murid.” Myung Yi menjelaskan.

“Lalu aku ini apa ? “ Tanya Tae Yoon.

“ Kau.. Ketua kelas. Kau bisa membantuku jika aku membuat masalah atau menutupi kesalahanku terhadap guru.” Kemudian Myung Yi bertanya “ Apa yang harus kukatakan mengenai keguguran itu?”
“Itu bukan salahmu. Kau tidak membuat masalah apapun, jadi aku akan menutup mata.

“Ketua kelasnya seorang pria yang sangat keren.”
“Hei, kenapa orangtuamu tidak datang ke pernikahan ?” Tanya Tae Yoon. Myung Yi tersenyum karena ini pertama kalinya Tae Yoo bertanya tentang dirinya.

“Aku tidak bisa menghubungi mereka sejak 2 tahun yang lalu. Mereka melarikan diri ke Kanada setelah perusahaan bangkrut 10 tahun lalu. Aku tidak bertemu dengan mereka sejak saat itu.”

Tae Yoon tertegun mendengar Myung Yi. Dia tidak menyangka bahwa kehidupan Myung Yi sesedih itu.



Mereka sampai dirumah keluarga Tae Yoon. Tae Yoon berkata dia tidak ikut karena harus bekerja. Setelah Tae Yoon pergi, Myung YI tahu kalau Park Tae Yoon ingin melihat bayinya. Myung Yi mau Tae Yoon jujur padanya. Myung Yi tidak akan cemburu karena dia tidak mencintai Park Tae Yoon.

Myung Yi menemui ibu Tae Yoon yang sudah menunggunya. Myung Yi langsung memberikan dokumen yang diminta ibu Tae Yoon.  Setelah itu, Myung Yi pergi kedapur dan bibi langsung menyuruh Myung Yi untuk membersihkan perabot makan serta melepas semua seprei dari ranjang.



Park Sun Nyeo datang kedapur dan terkejut melihat ada Myung Yi di rumah mereka. Myung Yi memberi salam dan memanggil Sun Nyeo kakak. Sun Nyeo langsung protes. Bibi menyuruh Myung Yi menyiapkan sarapan untuk Sun Nyeo. Sun Nyeo heran kenapa harus Myung Yi. Bibi mengatakan bahwa Myung Yi sedang menerima pelajaran sekarang.

“Jadi, maksudmu dia akan menjadi bagian keluarga kami dengan membersihkan semua piring-piring ini ?” Ujar Park Sun Nyeo. “Bibi, aku salah satu pemimpin femini di Republik Korea. Aku benar-benar terhina dengan adanya tugas khusus seorang istri atau saudara ipar. Wanita yang paling ku benci adalah wanita yang ingin menjadi istri… karena mereka tidak mendapat pekerjaan. Yang harus kau tawarkan adalah sikap merendahkah diri, wajah cantikmu, dan kemudaanmu, benar ? ” Sun Nyeo juga menanyakan Myung Yi lulusan dari perguruan tinggi mana.



Sun Nyeo tertawa saat mendengar Myung Yi berkata bahwa dia kuliah disebuah perguruan tinggi komunitas. “Aku lulusan dari Perguruan Wanita Ewha. Ibu mertuamu juga lulusan dari sana. Semua wanita dari keluarga kami lulusan Universitas Wanita Ehwa. Jika aku jadi dirimu, aku akan memecahkan semua piring ini, bercerai, lalu kabur. Gara-gara wanita sepertimu, adat patrikal menggelikan ini diturunkan dari generasi ke generasi. Kenapa kau harus membersihkan semua piring ini karena kau seorang wanita ? Apa Tae Yoon yang membersihkan semua piring ditempatmu ?” Sambung Sun Nyeo panjang lebar.

Myung Yi terkejut saat melihat mertuanya sudah ada dibelakang Sun Nyeo.  Sun Nyeo melirik kebelakang dan menjerit terkejut. Karena tidak ingin ayah memarahinya, Sun Nyeo langsung kabur dan mengatakan kalau dia sudah terlambat bekerja. 

Ayah kemudian menyuruh Myung Yi melanjutkan pekerjaannya.  Ayah heran melihat Myung Yi membersihkan semua piring dengan cepat-cepat.



Di parkiran, Tae Yoon menonton kembali siaran saat Penyiar Jo memberikan pernyataan bahwa dia adalah ayah bayi Cha Ki Young. Tae Yoon kesal dan membanting handphonenya.

Di studio siaran, Penyiar Jo Eun Cha sedang asik membaca komentar dan pendapat masyarakat tentang dirinya saat interview dengan Cha Ki Young. Penyiar Jo senang sekali masyarakat memuji dirinya. Dan semua berjalan sesuai rencananya.



Park Tae Yoon datang kerumah sakit tempat Cha Ki Young melahirkan.  Dia mencari 815 ke ruang bayi. Tiba-tiba suster mengejutkankannya dan bertanya dia siapa. Tae Yoon mengatakan dirinya adalah reporter berita dan bertanya dimana bayi Penyiar Cha Ki Young. Suster berkata “Dia sudah pergi, selain anggota keluarga tidak diijinkan masuk. Silahkan pergi.” Suster menyuruh Tae Yoon untuk pergi.


 

Ki Young sedang menidurkan anaknya. Ibu Ki Young sedang menonton acara berita jam 9.
Tae Yoon datang ke apartemen Cha Ki Young. Nampak sekali bahwa Tae Yoon ingin meilhat anaknya walaupun Tae Yoon sering bilang kalau dia membenci anak-anak. Tapi Tae Yoon terkejut saat melihat Ibu Ki Young yang keluar dan bukannya Cha Ki Young.


Bersambung ke part 2*

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan komentar dibawah ini. Jadilah pembaca yang aktif. Gomawo ^^